Saat Batu Berbicara
Oleh
Septi Ayu Azizah
“Kalian akan memerangi
orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu.
Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka
bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam
Shohih-nya (2922)
Ada sebuah ide besar yang kemudian
menggelisahkan pikiran saya. Mungkin ini konyol. Tapi dalam perkembangan
teknologi tak ada hal yang konyol bukan? Dahulu siapa yang bisa membayangkan
ada sebuah alat yang dapat digunakan untuk mencuci baju, menanak nasi, bahkan
sebuah benda yang bisa membuat makanan mentah bisa langsung matang hanya dengan
memasukan bahan makanan tersebut kedalam tempatnya dan menekan
tombol-tombolnya. Ajaib bukan?
Mungkin biasa saja. Hari ini kita
tidak dapat menyebutnya sebagai ajaib. Namun orang-orang terdahulu yang tidak
pernah disuguhkan dengan peralatan serba modern akan terkesima dan menganggap
bahwa hal-hal tersebut diluar jangkauan daya pikir mereka terdahulu. Tapi hari ini
terbukti banyak hal baru yang mencengangkan dan bahkan tidak terpikirkan
sebelumnya.
Begitupula apa yang saya imajinasikan
saat ini. Saya berimajinasi, suatau saat nanti akan tercipta sebuah alat yang
dapat mendeteksi batu-batuan. Sebab sebuah modrenisasi teknologilah yang dapat
menjadikan hal tidak mungkin menjadi mungkin terjadi. Saya ingin
mensingkronisasikan hadits yang tertera di awal artikel ini dengan perkembangan
teknologi. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atau
apapun itu.
Banyak orang yang memperdebatkan
Hadits Nabi di atas. Mereka berteori bahwa struktur dan bentuk batu-batuan yang
tak berleher apalagi bermulut tidak mungkin dapat berbicara. Tapi apa yang
tidak mungkin terjadi pada masa depan? Teknologi pendeteksi batu-batuan,
merupakan sebuah alat yang bisa ditawarkan untuk memberikan solusi atas
pertanyaan-pertanyaan yang meragukan hadits di atas.
Saya tak tahu bagaimana membuat alat
ini. Saya juga tak terlalu paham apa saja yang bisa saya gunakan untuk membuat
alat pendeteksi batuan. Jujur, saya termasuk dalam banyaknya penduduk negeri
ini yang gagap teknologi atau anak muda sering menyebutnya gaptek. Saya
akan berusaha belajar dan menuangkan ide yang berada di balik tempurung kepala
saya ini.
Ide ini bukan ide baru sebenarnya.
Saya pun mendapat ide ini, karena dulu pernah saya membaca Novel berjudul
“Quraisy Terakhir” yang sebagian besar ceritanya saya sudah lupa. Namun ada
beberapa potongan cerita yang masih saya ingat. Diantaranya bagaimana batu-batu
yang merupakan benda mati akan bersaksi. Bicaranya batu-batuan pertanda
kehancuran Yahudi dan dekatnya hari akhir (kiamat).
Alat pendeteksi batu-batuan ini, dalam
bayangan saya berupa lempengan tipis (mirip earphone)
lempengan tipis itu di tempel pada batu. Lempengan tersebut yang memiliki daya
sensor terhubung dengan benda kecil yang berisi tombl-tombol yang mengatur dan
memproses kerja alat tersebut. Benda tersebut sebut saja sebuah remotcontrol sebesar Hand Phone. Dan pada saat benda itu di fungsikan akan muncul gambar
(layar tanpa monitor) di hadapan kita. Di hadapan kita tersebut akan muncul
kata sandi yang kemudian berubah menjadi huruf yang terangkai hingga membentuk
kalimat. Jadi bicaranya batu-batuan bukan pada artian sebenarnya.
Alat inilah yang nantinya akan
membantu kaum Muslimin untuk mengetahui persembunyian kaum Yahudi. Dan alat ini
pula yang akan mendeteksi berbagai macam batu-batuan yang akan menjadi saksi
atas setai peristiwa. Wallohua’lam.
Posting Komentar
Posting Komentar