Belajar asyik era pandemi? Hemm, tentu menjadi tantangan besar bagi seluruh guru di dunia ya. Sebagai guru, kita harus berkreasi agar mampu menghadirkan pembelajaran yang asyik meski jarak memisahkan guru dan murid.
Wabah virus corona yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak pada seluruh sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 ini menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka, beralih menjadi pembelajaran jarak jauh.
Sisi positif dari pandemi ini, mampu mengakselerasi dunia pendidikan. Kini, sistem pembelajaran dilakukan dengan cara jarak jauh memanfaatkan teknologi informasi yang serba canggih. Saya, sebagai pendidik dituntut untuk melek teknologi, mau belajar mengikuti perkembangan zaman, dan berkreasi mencipatkan inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan untuk siswa.
Tantangan pendidikan di era pandemi ini dialami oleh guru, siswa, juga orang tua. Kita semua memahami kegiatan belajar mengajar akan lebih baik ketika siswa terlibat aktif, dibandingkan hanya mendengarkan ceramah dari guru. Pendidik akan memutar otak, merancang pembelajaran efektif di masa pandemi. Sinergi antara guru, siswa, dan orang tua menjadi sangat penting demi suksesnya pembelajaran jarak jauh.
Kendala sering kali muncul, mulai dari jaringan internet yang kurang stabil, kuota internet terbatas, tekanan dengan tugas dan laporan, belum lagi kejenuhan karena harus bersabar mengurung diri di dalam rumah menghindari kerumunan, tak bisa bertemu teman. Daripada fokus terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi selama pembelajaran di era covid-19 ini, akan lebih baik ketika kita fokus pada solusi. Berikut ini saya akan membagikan beberapa tips belajar asyik di era pandemi.
7 Tips Belajar Asyik Era Pandemi
1. Komunikasi orang tua dan guru
Selama siswa melakukan pembelajaran dari rumah, orang tua memiliki peran yang sangat besar terhadap kelangsungan belajar anak. Guru harus mampu menjalin komunikasi secara efektif dengan orang tua. Komunikasi dengan orang tua ini akan sangat bermanfaat ketika anak menghadapi permasalahan dalam belajar sehingga antara guru dan orang tua bersama-sama mencari solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Komunikasi guru dan siswa
Selain komunikasi atara guru dan orang tua, penting juga guru membangun komunikasi kepada siswa di era pandemi ini. Komunikasi ini bukan hanya sekedar mengingatkan tentang tugas, menanyakan pelajaran, namun berkomunikasi pada hal yang bersifat pribadi seperti bertanya kabar.
Guru bisa menjadi sahabat yang menyenangkan bagi siswa, ketika guru terbuka kepda siswa. Mau mendengarkan keluh kesahnya, kesulitan yang dihadapi, apalagi ketika menjadi guru untuk siswa remaja SMP, tentu akan banyak sekali cerita-cerita yang ingin dibagikannya. Daripada salah bercerita ke orang yang kurang tepat, akan lebih baik jika guru mau menjadi teman yang baik bagi siswanya.
3. Interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran
Menciptakan hubungan antara guru dan siswa yang terpisah jarak, merupakan suatu hal yang penting dalam kegiatan belajar dari rumah. Guru bisa menyapa siswa secara daring melalui fitur obrolan yang digunakan dalam pembelajaran. Seperti bertanya kabar dan perasaannya pada saat pembelajaran di grup Whatsapp.
Menyampaikan perasaan dalam bentuk emoticon atau stiker pada fitur obrolan yang digunakan dalam pembelajaran dapat mencairkan suasana. Siswa akan merasakan adanya kehadiran guru yang peduli, bukan hanya sekedar transfer ilmu dan materi. Koneksi yang dibangun pada awal pembelajaran ini dapat membuat siswa merasa nyaman belajar dari rumah menggunakan media daring..
4. Maksimalkan pertemuan daring
Pertemuan atau pembelajaran tatap muka secara virtual akan lebih maksimal ketika siswa mengaktifkan video, sehingga siswa bertanggung jawab untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain itu guru juga harus mengoptimalkan teknik komunikasi efektif, sehingga pembelajaran berjalan secara maksimal.
Ekspresi guru dalam mengajar secara virtual akan berpengaruh pada ketertarikan siswa. Usahakan guru bisa mengekspresikan diri menggunakan bahasa tubuh, tangan, dan mimik muka secara aktif, sehingga ruh belajar mrngajar dapat dirasakan oleh siswa.
5. Menyiapkan kuis
Siswa menyukai hal-hal baru yang menyenangkan. Guru bisa memanfaatkan layanan interaktif kuis seperti Kahoot!, Padlet, Quizziz dan lainnya. Siswa biasanya enggan bertanya atau menjawab pertanyaan secara sukarela tanpa ditunjuk ketika pembelajaran virtual. Maka mengakses layanan interaktif tersebut bisa menjadi jalan agar siswa mampu berpendapat atau sebagai alat ukur penilaian dan evaluasi pembelajaran.
6. Diskusi kelompok
Meski pembelajara secara daring, bukan berarti siswa tidak bisa melakukan kegiatan diskusi kelompok ya. Siswa dapat saling berinteraksi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan dan berkontribusi dalam kelompok. Salah satunya bisa menggunakan fitur breakout pada aplikasi Zoom Meeting. Guru memantau dengan masuk ke satu per satu kelompok yang tengah berdiskusi dengan memberikan arahan.
7. Ice Breaking
Jeda sejenak dalam pembelajaran daring dengan ice breaking atau permainan sederhana akan menaikan booster siswa dan guru sehingga pembelajaran terasa menyenangkan. Guru bisa memainkan permainan yang sangat sederhana, bahkan akan menjadi lebih baik jika disangkutkan dengan materi pembelajaran.
Contoh yang pernah saya lakukan, pada materi teks prosedur bahasa Indonesia kelas tujuh, jeda di tengah penyampaian materi, siswa diminta mencari benda atau kemasan yang ada di rumahnya yang di dalamnya terdapat teks prosedur. Kemudian siswa menunjukkan benda yang didapat. Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan menyenangkan.
Selamat hari guru! Tulisan ini saya persembahkan kepada seluruh guru di negeri ini, garda depan pejuang, "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa." Tetap semangat ya Bapak Ibu guru, apapun keterbatasan yang dihadapi, semoga makin menciptakan kreativitas dan semangat mendidik. Demikian sedikit tips belajar asyik era pandemi dari saya, semoga bermanfaat ya.
Mantap, sejak pandemi pula anakku sempat kangen dengan sekolah sampai sekarang akhirnya malah pingin berhenti sekolah huhu ...
BalasHapuskudu kreatif emang ya..
Waduuh, semoga semangat belajarnya terus meningkat ya mba, di mana pun, walau daring...
Hapuscocok banget nih buat saya sebagai seorang pengajar
BalasHapusmengajar online memang butuh banget strategi agar bonding dengan anak-anak tidak sampai pada titik jenuh
Selamat hari guru Pak Guru, semoga bermanfaat artikelnya
HapusWah serunya melihat pembelajaran daring dari sisi guru, lanjutkan bun
BalasHapusSiapp, doaanya buun
Hapusbu guruuu, selamat hari guru yak! semoga tetap Allah jaga semangatnya mengantarkan ilmu pada anak didik di tengah pandemi 🤗
BalasHapusAamiin, makasih mbak mput keceeh
HapusWah bener banget ini, komunikasi guru dan orang tua mengambil peran yang cukup penting dalam pembelajaran daring.
BalasHapusBetul bun, selamat mencoba. Hehe
Hapusok sip..sy blm coba yg diskusi di zoom, berikutnya mau coba...btw klo utk google meet ada jg ga fasilitas duskusinya?
BalasHapusBreaoutroom di zoom, tapi adanya untuk zoom berbayar bu. Kalau di google met kurang paham, jarang sekali pakai google meet saya bu. Hehe
HapusPatut dicontoh nih. Lebih atraktif jadi siswa gak bosan
BalasHapusHarus kreatif ya bun. Wkwkwk
HapusSelamat Hari Guru Nasional, Mbak. Terima kasih sudah sharing tipsnya. Oya, di sekolah Mbak pembelajaran via daringnya berapa menit dalam satu minggu? Sharing tentang tips manajemen waktunya dong, biar materinya selesai tapi siswa juga paham.
BalasHapusSelamat hari guru mbak Nia! Satu minggu berapa menit yaa, 1 jam pelajarannya 25 menit, utk mapel UN 4 jam pelajaran. Ngikutin pak mentri aja mba, tak harus selesai semua materi. Hehe. Semoga nanti bisa sharing lagi yaaks
Hapus