septiayu

Ketenangan Hati dalam Islam

ketenangan hati
Ketenangan hati dalam Islam sering disebut dengan "sakinah". Sakinah ialah keadaan batin yang damai dan stabil. Di dunia yang fana ini, kita seringkali dihadapkan berbagai macam persoalan yang membuat hati menjadi gelisah dan tidak tenang. Ketidakseimbangan antara pekerjaan, istirahat, dan aktivitas sosial dapat mengganggu ketenangan hati.

Ketenangan hati melibatkan kita dalam mengelola keseimbangan emosi. Hal ini terjadi saat kita memiliki kemampuan untuk mengelola dan menstabilkan emosi, meskipun menghadapi tantangan dalam hidup. Sehingga kita mampu mengontrol kecemasan. Rasa tenang akan mengurangi perasaan cemas, takut, atau khawatir yang berlebihan. Kita akan merasa lebih damai dan mampu menghadapi situasi dengan kepala dingin.

Ketenangan hati bisa kita dapatkan saat kita memiliki hubungan yang baik dengan pemilik hati, Allah. Hubungan yang baik dengan Allah dapat tercipta saat kita merasakan manisnya ibadah, nikmatnya zikir, khusyuknya shalat, damainya membaca Al-Quran, ringannya bersedekah. Dibutuhkan usaha agar sampai pada titik ini. Sebab, tak mudah untuk mendirikan shalat dengan pikiran yang fokus, selalu ada saja hal-hal yang mengganggu.

Ketenangan hati juga sering kali dihubungkan dengan rasa syukur atas nikmat yang diterima, yang menyebabkan seseorang merasa puas dan bahagia dengan keadaan saat ini. Lebih banyak mensyukuri nikmat yang sudah didapatkan, daripada menghitung apa-apa yang belum diterima. Hal ini akan melahirkan rasa syukur dan kepuasan diri.

Memiliki hati yang tenang merupakan suatu hal yang diidaamkan seorang hamba. Ada beberapa cara yang dianjurkan dalam Islam untuk mencapai ketenangan hati.

Berikut ini hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memiliki ketenangan hati:

1. Ibadah dengan Benar

Di antara fondasi dalam islam ialah shalat. Melakukan shalat lima waktu dengan khusyuk adalah salah satu cara utama untuk menenangkan hati. Shalat menghubungkan seseorang dengan Allah dan memberikan ketenangan spiritual.

Selain Shalat, kita bisa menghadirkan ketenangan hati dengan cara mengingat Allah atau Zikir. Mengingat Allah melalui zikir atau tasbih, seperti membaca "Subhanallah," "Alhamdulillah," dan "Allahu Akbar," dapat menenangkan jiwa dan meningkatkan rasa kedekatan dengan Allah.

2. Membaca dan Mentadaburi Al-Qur'an

Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an dapat memberikan petunjuk dan menenangkan hati. Al-Qur'an memiliki efek menenangkan dan membimbing hidup dengan penuh hikmah.

3. Menghindari Dosa dan Maksiat

Memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat dari dosa-dosa dapat membersihkan hati dan memberikan ketenangan batin. Selain itu menjauhi perbuatan negatif atau menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dapat membantu menjaga ketenangan hati.

4. Bersyukur dan Sabar

Menghargai dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, baik yang besar maupun kecil, dapat membantu mengatasi perasaan tidak puas dan kecemasan. Lantas, bersabar dalam menghadapi ujian dan kesulitan hidup adalah kunci untuk menemukan ketenangan. Islam mengajarkan pentingnya bersabar dan tawakal (berserah diri) kepada Allah.

5. Mencari Ilmu dan Berkumpul dengan Orang Saleh

Mempelajari ajaran Islam dengan baik dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hidup dan cara menghadapinya dengan bijaksana. Dalam proses mencari ilmu yang mejadikan kita berkumpul dengan orang-orang yang saleh dan baik dapat memberikan dukungan spiritual dan emosional yang positif.

6. Mengelola Stres dan Emosi

Saat berhadapan dengan suatu masalah yang berat, cobalah luangkan waktu untuk merenung dan berdoa. Berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan dan harapan. Doa adalah cara untuk menyampaikan keluhan, permohonan, dan rasa syukur kepada Allah. Aktivitas ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengelola stres.

Terapkanlah pola keseimbangan hidup dengan menjaga keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan waktu untuk diri sendiri. Kita bisa memberikan waktu untuk diri sendiri dengan melakukan muhasabah atau merenung, berdiam diri dan berbicara kepada Allah untuk diberikan petunjuk dan hati yang lapang, hal ini dapat membantu menjaga ketenangan hati.

7. Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama

Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman-teman, serta berbuat baik kepada orang lain, dapat menciptakan rasa kedamaian dan bahagia. Kita bisa melakukannya dengan silaturahim, berkunjung ke rumah saudara, teman, atau bahkan berkunjung ke rumah orang-orang salih untuk mendapatkan nasihat.

Selain itu, dalam menjaga hubungan baik dengan sesama, kita perlu menjadi pemaaf. Menjadi seorang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain dan menghindari dendam dapat mengurangi beban emosional dan memberikan ketenangan.

Begitulah hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan ketengan hati dalam Islam. Cara mana saja yang sudah kamu coba, Sob? Semoga dengan mengikuti ajaran Islam dan menerapkan cara-cara ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan ketenangan hati dan kedamaian jiwa.
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini suka berpindah-pindah tempat tinggal, dan menceritakan perjalanan hidupnya di sini. Aktivitas Septi sebagai guru, volunteer dan pegiat literasi.

Related Posts

7 komentar

  1. Sepakat Kak, aku sudah coba ebberapa tipsnya dan memang lebih tenang, ga was-was dan serba khawatir atau overthinking yang penting tetap berbuat baik, perbaiki ibadahnya, insyaallah lebih tenang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir Mbak, betuul. Yuk kita berjuang bareng biar lebih damai dalam menjalani kehidupan. Semangaat :)

      Hapus
  2. Ketenangan hati ini sulit dirasakan kalau hati lagi gelisah ya. Tapi, ada banyak cara yang bisa dicoba agar hati lebih tenang. Membaca Al-Qur'an hati jadi lebih tenang sih kalau aku, terus jadi kaya ditunjukkan aja jalannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mbak, segala permasalahan hidup terjawab dengan membaca Al-Qur'an dan menyelami maknanya, Seolah-olah Allah lagi berbicara sama kita, nenangin kita lewat ayat yang kita baca. MaasyaAllah :)

      Hapus
  3. Jadi pengen cerita. Setahun ini aku bergelut dengan perasaan sendiri, perkara anxiety. Kata orang yang gak pernah mengalami, ahh ibadahnya kurang khusyuk, kurang bersyukur, kurang rajin sholat, dan lain-lain. Padahal aku sampe nangis2 sholat dan baca Al-Qur'an. Aku curhat ke Allah, ya Allah ini apa yang salah sama diriku kenapa aku terus merasa ketakutan. Sampe tiap hari sholat taubat, bawa tasbih digital kemana2 biar tenang bisa selalu zikir. Semuaaa udah aku lakukan, tapi tetep anxiety nggak ilang.

    Akhirnya aku ke psikolog. Yaaa memang duduk perkaranya adalah mengola stres dan emosi :") Apa yang ditulis di tips ini semua benar dan semua relate mbak sama aku. MasyaAllah ini jadi reminder tersendiri buat aku. Makasih ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peluk Mbaak, ndak ada orang yang pengen kena anxiety, karena itu menyiksa banget, huhu. Bismillah yah mbak, dengan berjuang, nyari solusi ke psikolog, rilis dengan menulis, jadi perantara Allah peluk hati-hati kita dengan ketenangan. Semangat selalu Mbak, big hug :)

      Hapus
  4. Ketenangan hati memang harus diasah. Namun yang terpenting adalah ilmu yang mendasari apa hakikat 'tenang' itu ya

    BalasHapus

Posting Komentar