septiayu

Review Film Budi Pekerti

14 komentar
review film

Sudahkah kamu menonton film Budi Pekerti, Sob? Kalau belum, kamu bisa baca dulu nih Review Film Budi Pekerti. Sebenarnya poster film Budi Pekerti sudah sering sekali muncul di sosmed, tetapi aku tak begitu tertarik, Sob. Sekilas melihat poster dan judul filmnya, dalam bayanganku, “Ah, mungkin ceritanya tentang Guru yang mengajar di kelas, sambil teriak, “Ini Ibu Budi,” lewati aja deh.” Sampai akhirnya, bulan Agustus kemarin, sudah jadi kebiasaanku di bulan Agustus menonton film yang bisa menumbuhkan semangat nasionalisme plus semangat untuk berkarya, iseng-iseng buka Netflix, muncul film Budi Pekerti, langsung klik dan nonton. Ternyata seru, Sob, mengaduk-aduk emosi, dan relate banget dengan kehidupan sekarang!

Film Budi Pekerti merupakan sebuah film yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan fokus pada pentingnya nilai moral dan etika dalam berinteraksi dengan sesama. Film ini menyajikan kisah yang sederhana namun penuh makna, dengan karakter-karakter yang relatable dan situasi yang sering kita jumpai dalam kehidupan nyata. Yuk, kita telusuri sinopsis dari film Budi Pekerti.
Film Budi Pekerti telah mendapatkan penghargaan di berbagai festival film, yaitu:
  • Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik yang diraih oleh Ine Febriyanti.
  • Sutradara Terbaik untuk Wregas Bhanuteja di Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
  • Penghargaan NETPAC Asian Film Festival 2023.

Sinopsis Film Budi Pekerti

Film Budi Pekerti karya sutradara Wregas Bhanuteja, membawa penonton pada sebuah perjalanan emosional yang kuat melalui cerita yang sangat relevan dengan kehidupan saat ini. Berlatar di kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. Film ini mengangkat isu sosial yang seringkali terabaikan, pentingnya budi pekerti di tengah kehidupan yang semakin individualistis.

Film yang rilis pada tahun 2023 ini berkisah tentang Bu Prani, seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di sebuah sekolah menengah, yang dikenal sebagai sosok yang tegas namun penuh perhatian terhadap murid-muridnya. Suatu hari, Bu Prani terlibat dalam sebuah perselisihan di pasar saat sedang mengantre membeli kue putu. Ia menegur seorang pria dewasa yang tidak teratur saat mengantre membeli putu, banyak orang di sekitar pasar yang merekam perselisihan tersebut hingga menjadi viral. Peristiwa ini memicu berbagai reaksi di masyarakat dan media sosial, yang berdampak besar pada kehidupan pribadi dan profesionalnya sebagai seorang guru.

Bu Prani adalah tokoh sentral dalam film ini, seorang ibu dan pendidik yang berusaha menyeimbangkan antara tanggung jawabnya di sekolah dan perannya di rumah sebagai ibu dari dua anak, serta istri bagi seorang suami yang terguncang jiwanya akibat pandemi Covid-19 yang membuat bisnisnya berkali-kali gagal. Karakter Bu Prani diperankan dengan sangat baik oleh Ine Febrianti, menggambarkan sosok yang kuat ketika dihadapkan pada situasi yang menantang.
film budi pekerti
Bu Prani harus menghadapi berbagai dampak dari insiden viralnya video, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan pribadinya. Ia harus menghadapi realita betapa peristiwa kecil yang direkam secara tidak lengkap, bisa berdapak besar, atau bisa dibilang menghancurkan karir dan keluarganya. Terlebih kedua anaknya, Muklas “Animalia” yang diperankan oleh Angga Yunanda, anak sulung yang dikenal sebagai content creator, dan Tita yang diperankan oleh Prilly Latuconsina anak kedua yang merupakan seorang musisi band sekaligus aktivis sosial. Apalagi mereka harus merahasiakan insiden tersebut dari Suami Bu Prani, Pak Didit yang diperankan oleh Dwi Sasono yang tengah mengalami depresi.

Wah, kalau kita jadi Bu Prani, kira-kira bakal frustasi nggak sih menghadapi segala permasalahan itu? Dikucilkan di dunia nyata dan dunia maya, walah, jangan ya dek ya. Terus apa hubungannya Film Budi Pekerti dengan semangat nasionalisme?

Film Budi Pekerti sebagai Wujud Nasionalisme

Film Budi Pekerti tidak hanya menampilkan cerita yang mengharukan tentang kehidupan seorang guru dan keluarganya, tetapi juga memberikan pelajaran berharga mengenai semangat nasionalisme. Meskipun film ini berfokus pada sebuah insiden di pasar yang viral, ada pesan mendalam tentang bagaimana nilai-nilai budi pekerti berkontribusi pada semangat nasionalisme dalam konteks kehidupan sehari-hari.

pekerti manusia


Kita melihat bagaimana Bu Prani, berusaha menjaga nilai-nilai etika dan moral di tengah tekanan sosial yang semakin besar. Film ini menyoroti pentingnya menjaga sikap sopan santun, empati, dan tanggung jawab pribadi sebagai bentuk dari semangat nasionalisme yang nyata.

Film Budi Pekerti juga memberikan pelajaran penting bagi generasi muda tentang bagaimana semangat nasionalisme dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui karakter Muklas, Tita, dan murid-murid Bu Prani, kita jadi tahu sikap apa yang seharusnya dilakukan saat mengalami masalah, baik kita sebagai keluarga maupun sebagai murid. Film ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai budi pekerti sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bangsa.

Nah, berikut ini, 7 Pelajaran Budi Pekerti yang bisa kita ambil dari film Budi Pekerti.

7 Pelajaran Budi Pekerti dari Film Budi Pekerti

belajar pekerti

1. Sikap Sabar dan Mengendalikan Emosi

Film Budi Pekerti mangajarkan bahwa mengendalikan emosi dalam situasi yang sulit sangat penting. Ketika terlibat dalam perselisihan, ketenangan dan kesabaran bisa menjadi kunci untuk meredakan konflik. Yang sabar ya dek ya, hihi, kesabaran selalu membawa kita pada kebaikan. Seperti karakter Bu Prani, meski di awal terlihat kurang sabar karena mengingatkan orang dengan "keras", tetapi pada akhirnya ia bisa mengendalikan diri saat dihujani cobaan yang bertubi-tubi.

2. Pentingnya Etika dalam Menggunakan Media Sosial

Film ini mengajarkan bahwa apa yang kita bagikan di media sosial dapat meberikan dampak besar. Oleh karena itu, bijak dalam berbagi informasi dan tidak cepat menghakimi orang lain adalah bagian penting dari budi pekerti di era digital. Film Budi Pekerti memberikan pelajaran agar kita tidak latah, asal komen, asal share, dan mudah termakan hoax.

3. Menghormati Orang Lain

Terlepas dari perbedaan pendapat atau situasi yang panas, tetap menghormati orang lain adalah dasar dari budi pekerti. Ini terlihat dari cara Bu Prani tetap berusaha bersikap sopan meskipun dalam tekanan.

4. Empati dalam Berinteraksi

Mengerti perasaan dan situasi orang lain sebelum memberikan penilaian adalah salah satu pelajaran penting. Film ini menekankan betapa pentingnya empati dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

5. Tanggung Jawab sebagai Pendidik dan Orang Tua

Bu Prani menghadapi tantangan berat dalam menyeimbangkan perannya sebagai guru dan ibu. Tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik kepada murid dan anak-anaknya adalah bentuk nyata dari budi pekerti. Bagi para guru, siswa, dan orang tua cocok banget nonton bareng film ini, agar kita bisa lebih memaknai peran masing-masing dala kehidupan.

6. Belajar dari Kesalahan dan Memperbaiki Diri

Film ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita belajar dan memperbaiki diri dari kesalahan tersebut. Ini merupakan bagian dari proses membentuk karakter yang lebih baik. Jadi, jangan malu untuk mengakui kesalahan, dan teruslah berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

7. Kekuatan, Ketulusan dan Kejujuran

Bu Prani menunjukkan bahwa ketulusan dan kejujuran dalam bersikap, meskipun sulit, akan membawa kebaikan dan ketenangan. Kejujuran adalah nilai inti dari budi pekerti yang harus dipertahankan dalam setiap aspek kehidupan.

Pada akhirnya Film Budi Pekerti bukan hanya sebuah cerita fiksi, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang bagaimana kita seharusnya bersikap di tengah tekanan sosial dan teknologi yang semakin berkembang. Film ini menawarkan sudut pandang yang berbeda dan sangat relevan untuk ditonton oleh semua kalangan, terutama di masa-masa penuh tantangan ini. Sesuai judulnya, semoga para penikmat film Budi Pekerti bisa menjadi orang-orang yang memiliki budi pekerti yang luhur. Jadi, gimana Sob, tertarik nonton film Budi Pekerti?
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini suka berpindah-pindah tempat tinggal, dan menceritakan perjalanan hidupnya di sini. Aktivitas Septi sebagai guru, volunteer dan pegiat literasi.

Related Posts

14 komentar

  1. Betul, sedih sekali menonton film ini seperti melihat cerminan kehidupan kita sekarang yang banyak berubah karena media sosial

    BalasHapus
  2. untuk kaum muda, film ini bagus sebenarnya. Ada semangat nasionalis, yang didalamnya ada perjuangan di kehidupannya. Mengingat, generasi sekarang, kalau soal daya juang butuh diberi inspirasi dan teladan. Sebab, contoh kecilnya saja murid di sekolahku. Ketika ditanya kenapa tidak naik sepeda saja ke sekolah. Jawabnya capek . Padahal, kalau naik sepeda pun masih tergolong dekat. Lebih memilih dinatar pakai sepeda motor

    BalasHapus
  3. untuk anak muda jaman sekarang, cocok . Kehadiran film budi pekerti ini bisa jadi contoh/inspirasi bahwa daya juang memang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan jaman

    BalasHapus
  4. Penting nieh penanaman sikap jangan mudah termakan hoax. Sharing sebelum sharing. Karena jika kita nggak tahu, lebih baik tahan jempol ya.

    BalasHapus
  5. Film Budi Pekerti ini mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial ya. Kita nggak tahu kejadiannya, jadi harus lebih hati-hati dalam menilai dan berkomentar. Makanya aku jarang banget berkomentar di medsos, karena nggak mau jadi menghakimi tanpa tahu cerita sebenarnya.

    BalasHapus
  6. Film ini menggambarkan betapa masyarakat kita belum terbiasa disiplin dan kurang aware pada pendidikan moral. Mengantre itu kan sebenarnya hal sepele yang harusnya semua paham harus sepeti apa. Namun, bangsa kita secara umum belum bisa menjalaninya dengan tertib.

    BalasHapus
  7. wah aku belum pernah nonton ini Mbak, ini di bioskop atau pakai platform yak?

    BalasHapus
  8. Waktu tayang du bioskop belum sempat nonton,ternyata di Netflix udah ada ya. Saya tertarik dengan tokoh bu Prani yang berani menyuarakan kebenaran, menegakkan disiplin dan juga seorang ibu yg berjuang untuk kehidupan keluarganya.

    BalasHapus
  9. Aku waktu nonton traisernya lgsg tertarik pengen nonton. Nih film bagus bgt alur cerita dan pra castnya dpet bgt feelnya. Apalagi relate sekali ya dgn kehidupan skrg ini yg apa2 kudu bgt diviralin, smoga byk yg bsa ambil hikmah dri film ini yaa

    BalasHapus
  10. Belum menonton film Budi Pekerti secara utuh. Tetapi sudah mengena sekali bahwa kita harus bijak dalam menggunakan media sosial. Ada yang salah jadi benar dan juga sebaliknya. Ngerinya lagi nisa berdampak sangat jauh secara personal. Semoga film ini bisa jadi oembelajaran bagi para netizen dan pengguna media sosial

    BalasHapus
  11. Sudah nonton film ini, dan memang sekeren itu mengaduk emosi. Terasa sekali tekanan sosial yang dihadapi oleh Bu Prani. Sekuat itu Bu Prani sebagai sosok ibu dalam menghadapi masalah yang bertubi-tubi. Ya Allah, yang nonton aja udah ngerasa capek banget, bingung menyelesaikannya kek mana, heheh... Inilah pentingnyaenanamkan Budi pekerti yang kuat untuk anak-anak, karena semoderen apa pun jamannya, tata Krama harus tetap dipegang. Kalau tidak bisaenghancurkan kehidupan diri sendiri dan orang lain. Satu lagi yang terlihat sangat menonjol dalam film ini. Kuatnya hubungan keluarga dalam menghadapi masalah. Meski ada pertentangan tapi kembali keluarga adalah support terbesar kita.

    BalasHapus
  12. Bijak dalam menggunakan sosial media adalah peraturan tidak tertulis yang harus diperhatikan oleh setiap individu yang memiliki sosial media. Karena melalui kalimat atau video dan foto yang di-posting di sosmed bisa berdampak pada banyak orang. Mengingat sosmed juga sama seperti ruang publik dimana menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, secara online tentunya.

    BalasHapus
  13. Menggunakan sosmed harus hati-hati dan bijaksana. Dugunakan dengan bijaksana maka memberi manfaat bagi lingkungan. Bila kurang bijaksana, akan berdampak buruk bagi orang lain.

    BalasHapus
  14. Aku sudah nonton film bagus ini... Two tumbs up buat para pemainnya.... Inne Febrianti, Prilly, Angga dll. Film penuh makna dan jadi renungan buat kita semua... Sangat relate dengan kehidupan sosial sekarang ini. BTW produsernya sama nih dengan produser Clash of Champion....

    BalasHapus

Posting Komentar