septiayu

7 Rekomendasi Film Tema Pendidikan

film tema pendidikan

Sahabat, film tema pendidikan bisa menjadi media belajar yang efektif untuk menanmkan karakter. Seperti yang kita ketahui dunia pendidikan hari ini sedang tidak baik-baik saja. Setiap kali menyimak berita, selalu ada saja kasus kekerasan, perundungan, tawuran, yang pelaku dan korbannya dari institusi pendidikan, baik dari tinggkat dasar hingga perguruan tinggi.

Maraknya kasus kekerasan, perundungan bahkan tawuran antar pelajar ini tentu menjadi PR bersama untuk kita semua. Perlu digarisbawahi, PR tersebut bukan hanya tanggungjawab guru atau kepala sekolah. Orang tua, guru, pejabat, masyarakat dari berbagai golongan dan profesi memiliki andil yang sama besarnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Termasuk di antaranya dari industri kreatif yang menyuguhkan karya-karya hebat, industri perfilman salah satunya.

Selama menjadi guru, sangat miris menghadapi kenyataan sangat banyak siswa di sekolah, baik putra maupun putri yang telah terpapar pornografi. Nyaris semua siswa yang terbiasa bermain game di gadgetnya pernah melihat film/video porno, disebabkan iklan yang muncul saat mereka memainkan game.

Film yang menyajikan pornografi atau film amoral memiliki dampak negatif yang sangat besar dalam menghancurkan kehidupan seseorang. Pun sebaliknya, film-film tema pendidikan bisa menjadi media untuk belajar dan memahami pentingnya pendidikan. Kita perlu mengingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang menulis, membaca, dan berhitung. Esensi dari pendidikan ialah membentuk karakter agar menjadi seorang yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang luhur.

Pembentukan karakter ini, bsa didapatkan dari tayangan atau film yang menginspirasi. Berikut ini tujuh film dengan tema pendidikan yang dapat menggugah semangat belajar dan menanamkan nilai-nilai kehidupan.

7 Rekomendasi Film Tema Pendidikan

1. Film Budi Pekerti (2023)

film budi pekerti
Film Budi Pekerti merupakan film yang mengangkat pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk karakter manusia. Film ini bercerita tentang perjuangan seorang guru BK yang berjuang menanamkan nilai-nilai budi pekerti kepada murid-muridnya. Berbagai tantangan dihadapi, mulai dari tuntutan zaman, perkembangan teknologi yang pesat, hingga sistem dan kebijakan institusi pendidikan yang tidak selamanya berpihak kepada guru.

Menyaksikan film Budi Pekerti akan mengantarkan kita pada kesadaran, hidup di tengah gempuran zaman dengan kecepatan tersebarnya informasi dan teknologi yang sangat cepat ini diperlukan pemahaman yang baik untuk menjadi manusia bermoral. Film ini sangat cocok disaksikan oleh seluruh murid, guru, dan masyarakat Indonesia secara luas, agar kita semua menjadi manusia yang berbudi pekerti.

2. Film Laskar Pelangi (2008)

film laskar pelangi
Film Laskar Pelangi merupakan sebuah film yang diadaptasi dari novel bestseller karya Andrea Hirata. Film yang telah meraih berbagai penghargaan ini mengisahkan persahabatan 10 anak kampung yang tinggal di pulau Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan di tengah segala keterbatasan. Film ini terispirasi dari kisah masa kecil Andrea Hirata selama mengenyam pendidikan di SD Muhammadiyah Gantong, Belitung.

Berkawan dengan keterbatasan, tokoh-tokoh Laskar Pelangi ini memiliki semangat belajar yang patut dijadikan teladan. Seperti Lintang siswa paling cerdas dan cemerlang yang harus bersepeda sejauh 60 km pulang-pergi dari rumah ke sekolah. Mahar yang memiliki kecerdasan musikal. Kucai dengan kecerdasannya sebagai pemimpin, serta karakter-karakter lainnya yang dimainkan sangat kuat oleh 10 anak Melayu Belitung.

Selain itu, Laskar Pelangi juga menunjukkan pendidik sejati yang penuh dedikasi, tetap memberikan pengajaran sepenuh hati, sekalipun digempur dengan gelombang keterbatasan. Bu Muslimah Hapsari dan Pak Harfan merupakan sosok guru dan kepala sekolah yang patut diteladani oleh seluruh guru dan kepala sekolah di negeri ini. Film Laskar Pelangi mengajarkan pentingnya pendidikan, semangat belajar, persahabatan, dan perjuangan meraih impian.

3. Film Sang Pemimpi (2009)

film sang pemimpi


Film Sang Pemimpi merupakan sekuel dari film Laskar Pelangi. Film Sang Pemimpi mengisahkan perjalanan Ikal dan Arai yang tengah melanjutkan sekolah di SMU N Manggar, Belitong. Ikal dan Arai harus bekerja serabutan untuk membiayai sekolah dan kehidupannya di Manggar. Dua anak muda ini dipenuhi dengan semangat untuk meraih impian dan mengubah keadaan keluarganya yang miskin.

Ikal dan Arai yang mendapatkan suntikan semangat dari guru favoritnya di SMU N Manggar, untuk bermimpi tinggi menjelajahi Eropa dan Asia, mengenyam pendidikan tinggi di Paris. Meski dalam perjalannya tak mulus, ada karakter Pak Mustar, kepala sekolah yang dikenal galak dan tegas. Belum lagi kenakalan-kenakalan masa SMU mereka yang justru membuat Ikal berada di titik terendah hidupnya dan berhenti untuk bermimpi.

Film Sang Pemiimpi akan membawa kita pada kehidupan yang penuh semangat dari pemuda Melayu yang kemudian dibenturkan oleh realita zaman. Bangkit, terpuruk, bangkit lagi dan terus berlarian mengejar impian. Film Sang Pemimpi menginspirasi kita untuk terus bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya, sekalipun jalan yang harus ditempuh tidkalah mudah.

4. Film Serdadu Kumbang (2011)

film serdadu kumbang
Film Serdadu Kumbang menceritakan tentang seorang anak SD dengan bibir sumbing bernama Amek. Film ini berlatar sebuah sekolah dan kehidupan sederhana di sebuah desa terpencil di Sumbawa. Amek yang memiliki keterbatasan fisik, seringkali diejek oleh teman-temannya. Namun, Amek memiliki karakter yang tangguh dan pantang menyerah, ia bahkan bercita-cita menjadi pembawa berita. Kecerdasannya dalam berbicara dan menyampaikan informasi dengan lugas sangatlah baik.

Penontong akan disuguhkan pemandangan dan kehidupan dengan segala tradisi di Sumbawa. Tentang semangat anak-anak untuk meraih impian, kekeluargaan yang erat, serta yang paling epik ialah perjuangan mereka untuk bisa lulus dari Ujian Nasional. Orang tua, guru dan murid-murid melakukan berbagai cara untuk bisa lulus ujian. Meski pada akhirnya sesuatu tragis justru terjadi.

Film Serdadu Kumbang mengajarkan, pendidikan bukan hanya tentang kemampuan akademis. Namun, juga tentang keteguhan, semangat, keinginan untuk belajar, apa pun hambatan yang harus dihadapi.

5. Film Tanah Surga... Katanya (2012)

film tanah surga katanya
Film Tanah Surga... Katanya, merupakan sebuah film yang mengangkat kehidupan masyarakat di perbatasan Kalimantan-Malaysia. Film ini menyoroti pendidikan dengan fasilitas dan guru yang serba terbatas. Ruang kelas dengan sekat papan seadanya, papan tulis dibagi untuk dua kelas, lantai kayu yang berlubang, serta keterbatasan lainnya.

Film dengan latar belakang realitas sosial yang timpang ini menyuguhkan, betapa hidup di tanah yang subur hingga disebut-sebut sebagai Tanah Surga ini tak menjamin kemakmuran, apalagi di daerah perbatasan. Ketimpangan yang disuguhkan melalui karakter-karakter anak-anak sekolah yang harus berjuang untuk pendidikan dan kehidupan. Setiap hari membagi waktu untuk sekolah dan bekerja menjual hasil kerajinan ke negeri jiran, Malaysia.

Selain perjuangan hidup dan pendidikan, Film Tanah Surga... Katanya, ini juga mengajarkan kita tentang rasa nasionalisme cinta tanah air. Film ini menyajikan realita mereka yang tinggal di daerah perbatasan menggunakan mata uang Ringgit untuk transaksi, hingga banyaknya warga yang pindah kewarganegaraan agar bisa bekerja dan hidup makmur di negeri sebrang.

6. Film Taare Zameen Par (2007)

film taree zamen par
Film Taare Zameen Par merupakan film yang berasal dari India. Film dengan tokoh utama bernama Ishaan, seorang murid SD penderita disleksia, namun memiliki bakat artistik yang memesona. Mulanya, Ishaan mengalami kesulitan belajar, tak mampun menulis dan berhitung dengan benar, hingga sering dihukum oleh guru-gurunya dan medapat lebel “bodoh”.

Sayangnya, baik guru maupun keluarganya tak memahami kondisi Ishaan. Ishaan dianggap sebagai anak yang malas sehingga menjadikannya bodoh. Orangtuanya pun memutuskan memindahkan Ishaan ke sekolah berasrama. Ishaan yang tak suka dengan sekolah berasrama merasa tertekan dan putus asa. Ishaan yang tadinya periang dan suka menggambar berubah menjadi murung dan tak lagi mau menggambar.

Takdir baik memeluk Ishaan ketika seorang guru seni menemukan kesulitan yang dialami Ishaan, sekaligus menyadari kecerdasaanya. Film Taare Zameen Par mengajarkan kepada kita di tangan seorang guru yang tepat, yang mau dan mampu memahami kekurangan dan kelebihan muridnya, bisa mengantarkan muridnya ke gerbang kesuksesan.

7. Film Freedom Writers (2007)

film freedom writers
Film Freedom Writers sebuah film yang diangkat dari kisah nyata seorang guru bernama Erin Gruwell. Erin Gruwell yang saat itu merupakan lulusan dari kampus terbaik memutuskan untuk menjadi guru setelah menyaksikan berita pecahnya perang antar ras di California.

Erin Gruwell menghadapi kenyataan, bahwa menjadi guru untuk murid-muridnya yang merupakan korban kekerasan, rasisme, dan kesulitan hidup lainya merupakan seuatu tantangan yang tak mudah. Erin Gruwell benar-benar mencurahkan segala cara, hingga ia menciptakan metode pengajaran yang inovatif. Metode pengajaran Erin Gruwell berhasil membuka jalan bagi murid-muridnya untuk semangat datang ke sekolah, dan seluruh siswanya menyelesaikan pendidikan hingga pendidikan tinggi.

Film Freedom Writers menggambarkan betapa kuatnya pengaruh seorang guru untuk mengubah jalan hidup muridnya. Selain itu, metode Freedom Writers yang Erin Gruwell terapkan memberikan ruang bagi murid-murid untuk berbagi dan bersuara atas hal-hal yang dirasakan.

Itulah 7 rekomendasi film dengan tema pendidikan yang sangat cocok untuk disaksikan oleh keluarga dan pelajar di Indonesia. Film-film tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan dan pejaran berharga tentang makna dari pendidikan dan perjuangan meraihnya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan inspirasi dari 7 rekomendasi film tema pendidikan tersebut. Bagaimana, shabat sudah menonton film yang mana?
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini suka berpindah-pindah tempat tinggal, dan menceritakan perjalanan hidupnya di sini. Aktivitas Septi sebagai guru, volunteer dan pegiat literasi.

Related Posts

19 komentar

  1. Alhamdulillah udah semua film ditonton, semua menggandung bawang dan jadi ajang bersyukur dengan segala akses yang dimiliki sekarang bisa menikmati pendidikan dengan baik. Tapi paling berkesan dari semua film itu yang freedom writer, luar biasa selali perjuangan guru ditengah konflik ras dan bahkan melibatkan urusan personal juga sampai cerai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, Mbak Mia juga penggemar film yaah. Sudah ditonton semua lagi, hihi, samaan. Iyah, freedom writers itu ceritanya terus hidup sampai sekarang, sebab Erin Gruwell masih terus menghidupkannya lewat yayasan freedom writers.

      Hapus
  2. Beberapa film belum saya tonton. Langsung penasaran dan ingin melihatnya. Dunia pendidikan saat ini memang masih banyak peer terutama untuk perkembangan karakter anak. Semoga film-film ini bisa memberi pengaruh yang bsik buat generasi selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasus tawuran, bullying, sampai pembunuhan, rasanya jadi PR yang nggak ada habisnya. Semoga melalui tayangan film yang berkualitas anak-anak bangsa makin banyak belajar :)

      Hapus
  3. 4 film terakhir belum saya tonton kak. Wellnote deh bisa jadi referensi jadwal nonton berikutnya. Tema pendidikan juga my fave.

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah bakal dapat insight setelah menonton film-film tersebut. Selamat menonton Mbak :)

      Hapus
  4. Aku paling terkesan dengan film Taare Zameen Par... Sampai nangis sesenggukan pas tokoh utama menjuarai lomba melukis. Dari film ini kita belajar banyak tentang parenting dan disleksia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ishaan keren banget mendalami perannya ya dok. Bikin penonton terbawa suasana :)

      Hapus
  5. Aku barunonton film laskar pelangi doank. Minim banget pengetahuanku tentang film bertema pendidikan, lebih banyak film bertema profesi haha.. Btw, miris juga mengetahui banyak anak remaja yang sudah terpapar pornografi, artinya sebagai orangtua aku pun harus mengawasi tontonan anak-anak nih. Ngeri juga kalau mereka terpapar di usia yang masih labil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, boleh dong kasih info film tema profesi yang bagus, Mbak. Betul, benar-benar harus banyak pendampingan orang tua :)

      Hapus
  6. Dari semuanya, saya baru nonton Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Tare Zameen Par. Ketiganya memberikan kesan mendalam dan perasaan hangat hingga kini. Yang jadi perhatian saya, Aamir Khan itu tidak terlalu sering main film, tetapi setiap ambil peran tidak pernah yang ecek-ecek. Salut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketiganya erat sekali dengan kehidupan siswa dan guru yang saling berjuang, mendukung, dan memahami satu sama lain yah Mbak. Bikin penonton jadi terkesan :)

      Hapus
  7. Saya suka film nomor 6, siswanya lucu dan gurunya baik sekali.. POV disleksia yang sering luput dari perhatian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ishaan bertemu guru seni yang memahami kondisinya adalah pasangan yang cocok dalam film ini :)

      Hapus
  8. bagus2 filmnya, tapi yang diambil dari novel tetap lebih suka versi buku daripada filmnya. paling suka film taare yg india itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Novel tetap lebih josh, karena pembaca bebas berimajinasi tentang rupa tokohnya, latarnya, dst. Lebih lengkap juga alur ceritanya ya Bu :)

      Hapus
  9. Terakhir saya nonton Budi Pekerti. Sangat relate dengan dunia pendidikan yang berkorelasi dengan dunia media sosial. Sayangnya endingnya open, jadi harus mikir jadinya gmana. Tapi kalau bicara aktingnya, pada keren sih, pantas banyak menyabut piala FFI tahun lalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Pak Yonal. Film ini sangat luar biasa... Menyentuh semua lapisan masyarakat alias relate banget dengan sendi-sendi kehiduppan era sekarang. Apalagi didukung oleh akting Ine dan Prilly yang ciamik... Aku sampe nonton 2 kali lho...

      Hapus
    2. Wah wah, Pak Yonal dan dok. Taura penggemar film Budi Pekerti ternyata. Nilai moralnya kuat banget di film tersebut. Cocok dengan kondisi sekarang yang serba cepat, serba viral. Semoga makin banyak film-film berkualitas yang lahir di negeri ini. :)

      Hapus

Posting Komentar