“Kuliah jurusan Sastra Indonesia, kerja apa?” Begitulah pertanyaan yang sering kali saya terima sejak awal kuliah tahun 2012. Sebagian bertanya sungguh-sungguh sebab ingin tahu, sebagian lagi diwarnai dengan nada ejekan.
“Bahasa Indonesia kan pelajaran yang gampang, nggak perlu kuliah juga bisa tuh ngajar bahasa Indonesia.” Ujar sesama rekan sejawat saat saya mengajar di sebuah SMP. Alih-alih ingin menimpuk setiap orang yang bertanya dengan nada meremehkan, alhasil hanya tarik nafas dalam-dalam. Rasa-rasanya habis energi kalau hanya menanggapi, lebih baik buktikan kemampuan diri, betul tidak?
Harus diakui, nyatanya jurusan Sastra Indonesia bukanlah pilihan utama bagi kebanyakan pelajar. Seperti saat dulu saya berkuliah, dari ratusan teman satu angkatan, hanya satu kawan saja yang menjadikan jurusan Sastra Indonesia sebagai pilihan pertama. Selebihnya merupakan kaum tersisih yang tak diterima pada jurusan pilihan pertama.
“Tetap semangat adik-adik, karena nasib kita sama. Kami pun dahulu tidak diterima di jurusan pilihan pertama. Tapi bukan berarti Sastra Indonesia ini buruk ya. Buktinya, lulus jurusan Sastra Indonesia di kampus terbaik di Jawa Tengah ini merupakan prestasi untuk adik-adik semua. Tetap bangga dan berbahagia menjadi bagian dari mahasiswa Sastra Indonesia!” ucap seorang dosen pada hari pertama orientasi mahasiswa, kalimatnya masih terkenang.
Fakta lain yang disampaikan oleh ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur. Beliau menyebutkan, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan, wow, presentase yang cukup besar, bukan?
Memilih jurusan kuliah kerap menimbulkan kebingungan, terutama jika jurusan tersebut masih diselimuti stereotip tertentu, seperti Sastra Indonesia. Banyak yang bertanya-tanya, “Setelah lulus dari Sastra Indonesia, kerja apa?” Padahal, jurusan ini memiliki prospek kerja yang luas dan menjanjikan, terutama bagi mereka yang mampu mengembangkan potensi diri dengan baik. Lantas, apa alasan memilih kuliah jurusan Sastra Indonesia?
Mengapa Memilih Jurusan Sastra Indonesia?
Sastra Indonesia bukan hanya mempelajari karya sastra. Beberapa kampus membagi peminatan Sastra Indonesia menjadi tiga, yakni, Lingustik, Sastra, dan Filologi. Dari peminatan tersebut, mahasiswa akan belajar tentang kebahasaan, penyuntingan, kajian naskah, penulisan ilmiah, sastra klasik hingga modern, kajian kebudayaan, dan masih banyak lainnya.
Mahasisawa Sastra Indonesia diharapkan mampu berpikir kritis, memahami budaya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Semua keahlian tersebut relevan di berbagai bidang pekerjaan. Selain itu, juga berkontribusi dalam melestarikan bahasa, budaya dan literasi.
Lulusan Sastra Indonesia tentunya akan menjadi bagian dari pejuang literasi. Permasalahan serius yang dihadapi oleh bangsa ini adalah literasi pelajar Indonesia masih tergolong rendah, sedangkan literasi merupakan salah satu fondasi belajar. Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, survei PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa literasi dan numerasi peserta didik Indonesia masih di bawah kompetensi minimal. Masih tertinggal jauh dari standar pelajar di negara-negara tetangga Asia Tenggara bahkan pelajar dunia.
Memiliki kompetensi di bidang lingustik, sastra, dan filologi, serta kemampuan literasi yang mumpuni, tentunya bisa menjadi jawaban atas pertanyaan “jurusan Sastra Indonesia, kerja apa?” Lulusan Sastra Indonesia memiliki peluang karier yang beragam.
Jurusan Sastra Indonesia, Kerja Apa?
Yuk, kita simak peluang karir untuk mahasiswa atau lulusan jurusan Sasta Indonesia:
1. Penulis dan Editor
Lulusan Sastra Indonesia sangat identik dengan dunia kepenulisan. Kita bisa menjadi penulis buku, artikel, blog, atau bahkan skenario film. Selain itu, karier sebagai editor di penerbitan atau media juga sangat terbuka lebar, karena keahlian dalam tata bahasa dan struktur tulisan menjadi aset berharga.
2. Jurnalis
Dengan kemampuan menulis dan berpikir kritis, lulusan Sastra Indonesia cocok menjadi jurnalis. Kemampuan ini akan mendukung kita dalam menggali informasi, menyusun laporan, hingga menyampaikan berita yang berkualitas.
3. Pengajar dan Dosen
Lulusan Sastra Indonesia yang menyukai dunia pendidikan, tentu dapat menjadi guru Bahasa Indonesia di sekolah atau dosen di perguruan tinggi. Selain itu, juga bisa menjadi pengajar di lembaga kursus bahasa.
4. Content Creator dan Copywriter
Dunia digital membuka peluang besar bagi lulusan Sastra Indonesia untuk berkarya sebagai content creator atau copywriter. Kreativitas dalam merangkai kata sangat diperlukan dalam membuat konten yang menarik dan relevan.
5. Ahli Bahasa atau Linguis
Jika tertarik mendalami linguistik, lulusan Sastra Indonesia bisa bekerja sebagai ahli bahasa. Profesi ini memungkinkan terlibat dalam penelitian bahasa, pengembangan kamus, atau menjadi konsultan bahasa di lembaga pemerintahan.
6. Filolog
Filolog adalah seseorang yang mempelajari, menganalisis, dan menafsirkan teks-teks kuno. Filologi berasal dari kata Yunani philologia, yang berarti "cinta terhadap kata-kata." Sebagai bidang studi, filologi berfokus pada memahami teks-teks kuno untuk menggali makna, konteks, dan sejarahnya. Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang Filolog di antaranya peneliti di lembaga akademik atau budaya, ahli bahasa atau penerjemah teks kuno, kurator manuskrip di perpustakaan atau museum, serta konsultan sejarah dalam produksi film atau dokumenter.
7. Humas dan Komunikasi
Keahlian komunikasi yang baik membuat lulusan Sastra Indonesia dapat bekerja di bidang hubungan masyarakat (humas) atau public relations (PR). Peran ini membutuhkan kemampuan menyampaikan pesan dengan tepat dan efektif.
Tips Sukses di Dunia Kerja untuk Lulusan Sastra Indonesia
- Tingkatkan Kemampuan Menulis: ikuti mata kuliah penulisan kreatif dengan sungguh-sunggu, lantas bergabunglah dengan komunitas atau pelatihan menulis. Seringlah berlatih dengan membuat karya untuk melatih keterampilan menulis.
- Perluas Jaringan: bergabung dengan komunitas atau organisasi yang relevan dengan minat. Misalnya, komunitas penulis, media, atau linguistik.
- Perkuat Skill Digital: menguasai teknologi dan digital marketing akan menjadi nilai tambah dalam persaingan kerja.
- Asah Keahlian Spesifik: temukan bidang yang paling diminati, seperti penulisan kreatif, linguistik, atau media, dan fokuslah untuk mengasah keahlian di bidang tersebut.
- Bangun Portofolio: buat portofolio yang menampilkan karya-karya terbaik, baik dalam bentuk tulisan, penelitian, atau proyek lainnya.
Lulusan Sastra Indonesia memiliki potensi besar di berbagai bidang. Kuncinya adalah mengenali keunikan dan kekuatan diri, lalu mengembangkannya secara optimal. Jadi, jika kamu tertarik dengan dunia bahasa, sastra, dan budaya, jangan ragu untuk memilih jurusan Sastra Indonesia, tak perlu risau dengan pertanyaan, “jurusan Sastra Indonesia, kerja apa? Dunia kerja menantimu dengan berbagai peluang yang menarik, tetap semangat Kawan!
Kenapa sepi peminat ya? Padahal peluang karirnya gede.
BalasHapusIyah ya mbak, mungkin masih dengan stereotip kerja yang nyaman dan ada jaminan hari tua itu ya di pemerintah, bumn, dst.
HapusAdik aku memilih jurusan sasindo sebagai pilihan pertama, karena suka dengan puisi dan bermain peran, tapi aku cegah karena karena alasannya kurang idealis. Hehe. Salah ya aku? Alhamdulillah sekarsng udah kuliah di salah satu kampus negeri di jakarta ambil jurusan pendidikan luar biasa.
BalasHapus